Dear Perempuan,
Surat kedua ini kutulis khusus untukmu bersama pagi yang takpernah bosan kembali membawa harapan. Di sini jendela sengaja takkubuka. Pagi ini, khusus pagi ini, aku ingin memberi waktu lebih panjang pada kehangatan malam untuk tinggal di sini, di kamarku yang masih saja sepi, agar ia dapat kubagi bersamamu lewat suratku.
Perempuan, apa kabar? Apakah kamu sedang terjaga akibat pahit empedu yang kau minum dengan sengaja sambil memutar kembali memori bisu bersama Sang Pengembara? Ah, aku lupa, siapa pengembara sebenarnya. Dia atau kamu? Sudah berapa jauh kamu pergi akhir-akhir ini? Berapa banyak manusia yang kau temui? Semoga kepergianmu kemarin bukan pelarian. Semoga ia takhanya menyegarkan raga tapi juga ingatan. Aku hanya takut, tamasya itu sebenarnya langkah-langkah rapat yang membuat ingatanmu tentangnya semakin melekat. Kau bawa ia ke mana-mana bersama angan-angan yang menikam harapan pelan-pelan. Pesiarmu adalah ritual merayakan firasat tentang kepergiannya yang semakin dekat. Sadarkah kau wahai Perempuan? Ia seperti pil penahan nyeri rasa stroberi yang membuatmu lupa pada luka yang semakin menganga. Aku hanya kawatir kau taksadar sebenarnya ingatanmu takpernah beranjak dari dunia bernama dia.
Kini dia pergi juga. Waktu mengusirnya dari ruang tunggumu. Bagaimana rasanya? Tak sesakit yang kau bayangkan bukan? Ia seperti helaan nafas amat panjang yang kau keluarkan di awal, terputus-putus bersama air mata yang mulai menganak sungai, membuatmu tergugu mengeluarkan sesal bernama penantian panjang. Ia hanya keinginan yang terus saja menekan “undo” atau bahkan diam-diam menyinggahi “recycle bin” sambil menekan “restore all item”. Ia bagaikan air dingin dari kutub utara yang tersembur membuatmu sulit tidur karena tak berani terbangun. Dunia seakan tak memiliki esok tanpanya.
Ah, anggap saja itu cubitan ringan di wajah yang menyegarkan pembuluh darah. Setelah itu ia akan menjadi kegelapan yang tiba-tiba menghadiahkan layar besar, terang-benderang bernama harapan. Benar-benar baru. Kau bisa berlari sejauh-jauhnya, sekencang-kencangnya ke dunia nyata. Masa depan yang telah lama bersabar menahan rindu, sedang menyambut hangat senyummu.
Jangan lupa singgah ke ruang tungguku, sebuah ruangan berpintu biru di persimpangan jalan. Aku akan menemani awal perjalananmu. Di sini sudah aku siapkan permen asam manis yang ada tebak-tebakan di bungkus belakangnya. Ada satu kotak pendingin berisi eskrim rasa blueberry. Kita memang takperlu bawa air putih. Itu bisa kita dapatkan di setiap persinggahan dengan cuma-cuma. Kamu bawa apa? Jangan bawa komik Naruto, aku tidak suka! Assalamualaikum Beijing! jangan juga, aku sudah baca. Cukup bawa berlembar-lembar kertas kosong yang bisa kita isi dengan tawa ceria.
Kamu mau main ke stasiun, tempat kesukaanku? Di sana kita akan bertemu lalu-lalang kereta, berteriak sekencang-kencangnya, mengucapkan selamat tinggal pada ia yang beranjak ke Kota Kenangan. Agak katrok memang, tapi ini lumayan ampuh untuk mengeluarkan kepenatan. Hmm.. kamu sudah terlalu sering main ke pantai kan?! Lautan sudah penuh dengan nama-namanya sejak dulu. Kita takperlu pergi ke situ. Kita main di kamarku, memanggil orang-orang yang lewat dari jendela, saat mereka menoleh kita pura-pura takmelihatnya. Hmm.. apa lagi ya, kita nonton film horor Thailand, teriak suka-suka, tanpa air mata. Ah, ngomong-ngomong, yang aku bahas hedon semua hahaah!
Apapun. Setelah ini lebih banyaklah sibuk dengan diri sendiri. Orang di sekitarmu hanya pemeran figuran, siapapun dia. Kamu adalah tokoh utama dalam kehidupanmu. Jika takkau temukan dia yang baru, izinkan dia menemukanmu. Berjalanlah bersisian dengan masa lalu, agar kau taktergoda untuk berbalik. Tunjukkan bahwa kau kuat menghadapinya, mendahuluinya, dan meninggalkannya. Yakinlah, kamu yang sekarang adalah sebenarnya kamu.
Sahabat lamamu,
Maneka
PS: surat pertamaku dulu
* gambar dari sini
angkasa13
/ March 2, 2015Kangen tulisan kamu 🙂
langitshabrina
/ March 7, 2015yuk ketemuan.. aku inget kamu hari ini 😀
angkasa13
/ March 10, 2015yuu kapann… kita ketemuan di taman alun2 yukss, tempat terpopuler saat inih..
langitshabrina
/ March 14, 2015yes! sms-an yah…